Meski lekat dengan imej aplikasi kaum alay di Indonesia, TikTok kini telah jadi salah satu aplikasi media sosial terpopuler di seluruh dunia. Berdasarkan laporan SensorTower, TikTok menempati posisi pertama dengan 315 juta unduh di kuartal pertama 2020 mengalahkan Whatsapp, Facebook, dan Instagram.
Tapi, terlepas dari popularitasnya, TikTok ternyata sarat kontroversi. Kabar terakhir, di Amerika Serikat, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo mengatakan pihaknya tengah mempertimbangkan untuk melarang aplikasi buatan China, termasuk TikTok di negaranya. Hal serupa juga diserukan oleh anggota parlemen Australia, yang telah meningkatkan kekhawatiran keamanan nasional atas penanganan data pengguna TikTok.
Apa saja kontroversinya? Tonton video untuk cerita lengkapnya.