Pilkada 2024 menjadi momentum penting bagi warga Surabaya dan Jawa Timur dalam menentukan arah kepemimpinan ke depan. Pemilihan Wali Kota Surabaya dan Gubernur Jawa Timur tak hanya menjadi ajang demokrasi, tetapi juga ruang evaluasi kinerja para pemimpin dan realisasi aspirasi masyarakat. Di tengah proses ini, mahasiswa memainkan peran strategis sebagai motor perubahan sosial dan pengawal demokrasi.
Pemilihan Wali Kota Surabaya kali ini mencatatkan keunikan, dengan pasangan bertahan Eri Cahyadi-Armuji berhadapan dengan kotak kosong. Hasil sementara menunjukkan dominasi pasangan ini, mencerminkan dukungan kuat partai politik besar dan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja mereka. Tantangan seperti banjir, kemacetan masih menjadi agenda utama yang perlu dijawab pada periode mendatang.
Sumber: Komisi Pemilihan Umum Surabaya
Di tingkat provinsi, pemilihan Gubernur Jawa Timur berlangsung dengan persaingan ketat. Kandidat berlomba menawarkan visi transformasi ekonomi berbasis teknologi, peningkatan layanan publik, dan pemerataan pembangunan. Sebagai kota utama di Jawa Timur, Surabaya menjadi pusat perhatian untuk merealisasikan janji-janji kampanye ini.
Kegiatan pemilihan ini tentu melibatkan berbagai kalangan masyarakat, salah satunya adalah mahasiswa. Mahasiswa Surabaya dari berbagai universitas mengambil peran aktif dalam Pilkada. Mereka mengorganisasi diskusi politik, menyebarkan edukasi pemilih, hingga menjadi relawan pengawasan pemilu. Peran ini penting untuk menjamin transparansi dan meningkatkan partisipasi politik di kalangan generasi muda.
Sumber: Accounting UII
Tentu saja kegiatan pilkada ini juga diikuti secara aktif oleh para mahasiswa di Institut STTS. Dengan diberikannya hari libur ditengah kesibukan mereka, para dosen, staff, karyawan, dan mahasiswa berlomba-lomba hadir dalam TPS setempat mereka untuk melakukan pemungutan suara. Benar-benar melakukan pemilihan, menghindari golput karena masing-masing pilihan mereka berarti bagi keberlangsungan hidup bermasyarakat mereka. Walaupun waktu liburan ini bisa dipakai untuk beristirahat atau mengerjakan tugas, namun para mahasiswa meluangkan sebagian waktu mereka untuk ikut serta memilih para pemimpin yang akan menjalankan masyarakat.
Namun, tidak dapat dipungkiri, ketidakikutsertaan dalam politik masih menjadi tantangan di kalangan mahasiswa. Beberapa di antaranya merasa lelah atau skeptis terhadap sistem politik karena pengalaman buruk dalam satu atau berbagai hal. Hal ini menunjukkan perlunya pendekatan baru untuk menghubungkan mahasiswa dengan politik lokal.
Untuk membangun kembali semangat politik di kalangan mahasiswa, kampus dapat menjadi jembatan antara masyarakat dan pemerintah. Seminar yang melibatkan akademisi, politisi, dan mahasiswa dapat membuka ruang diskusi kritis yang produktif. Selain itu, program pengabdian masyarakat berbasis kampus memungkinkan mahasiswa berkontribusi langsung dalam memecahkan masalah lokal tanpa harus terjun ke politik praktis.
Pilkada 2024 menegaskan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam membangun kota yang maju, adil, dan inklusif. Surabaya membutuhkan pemimpin yang tak hanya memiliki visi progresif, tetapi juga mendengarkan aspirasi rakyat. Dalam konteks ini, mahasiswa adalah katalisator yang mampu mendorong terwujudnya kebijakan yang berorientasi pada kepentingan publik.
Sumber: detik.com
Dengan kepemimpinan yang kuat dan partisipasi masyarakat yang aktif, Surabaya dapat terus berkembang menjadi kota modern yang memadukan inovasi dan keberpihakan sosial. Mahasiswa, sebagai generasi intelektual, diharapkan menjadi motor penggerak perubahan yang menjaga nyala semangat demokrasi lokal.
Pemilihan umum seperti ini mengajak para mahasiswa untuk berpikir kritis, membuat pilihan yang menurut mereka paling benar untuk masing-masing dari diri mereka. Kemampuan untuk memilih tersebut merupakan pelajaran penting bagi mahasiswa, karena membuat pilihan adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan sehari-hari. Sifat kerahasiaan dari pemilu merupakan jalan mulai yang bagus bagi mahasiswa yang kesulitan dalam memilih, karena pilihan mereka tidak diketahui oleh orang lain sehingga tidak perlu malu saat memilih.
Sumber: Radar Surabaya
Pada akhirnya, Pilkada 2024 merupakan salah satu kegiatan bermasyarakat yang mengajak seluruh warga Indonesia yang memenuhi syarat untuk berpartisipasi secara aktif dalam negara mereka. Mahasiswa, sebagai calon pemegang masa depan dari Indonesia, juga diajak untuk berpikir secara kritis dan membuat pilihan yang menurut mereka terbaik bagi jalannya masyarakat. Nilai yang ditanamkan sejak usia muda diharapkan dapat bertumbuh seiring pertumbuhan mereka, sehingga Indonesia dapat terus bertumbuh menjadi negara yang maju.