Sabtu, 14 Desember 2024, menjadi hari yang inspiratif bagi 55 peserta dari berbagai jurusan yang hadir di seminar bertajuk "Mengungkap Dunia Computer Vision: Dari Deteksi Objek hingga Kecerdasan Buatan". Seminar yang dipandu oleh Dr. Ir. Endang Setyati, M.T., Kaprodi S2 Informatika ISTTS ini dilaksanak di ruangan N-201 kampus ISTTS. Dengan pengalamannya yang luas di bidang teknologi dan pendidikan, Ibu Endang memberikan wawasan mendalam tentang computer vision (CV), cabang ilmu kecerdasan buatan yang semakin banyak diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan.
Acara yang berlangsung dari pukul 10.00 hingga 11.30 WIB ini membawa peserta untuk menjelajahi dunia menarik di persimpangan antara pengolahan citra digital dan kecerdasan buatan. Ibu Endang menyampaikan materi dengan gaya yang komunikatif, membuat konsep-konsep kompleks menjadi mudah dipahami oleh audiens dengan latar belakang beragam.
Dalam seminar ini, Bu Endang membuka sesi dengan menjelaskan dasar-dasar computer vision, sebuah cabang dari kecerdasan buatan (AI) yang memungkinkan komputer "melihat" dunia seperti manusia. Dengan memanfaatkan algoritma canggih, computer vision mengolah gambar atau video untuk mengenali objek, mengekstrak informasi, dan membuat keputusan berdasarkan data visual. Cara komputer melihat dunia juga menjadi sorotan utama. Berbeda dengan mata manusia yang mengandalkan organ biologis, komputer "melihat" dunia melalui piksel digital dan algoritma pengolahan citra. Bu Endang menjelaskan bagaimana informasi dari gambar diubah menjadi data yang dapat diinterpretasikan oleh sistem AI.
Peserta diajak mendalami langkah-langkah pengolahan citra digital, yang menjadi fondasi utama computer vision:
- Perbaikan citra: Meningkatkan kualitas gambar untuk mempermudah analisis lebih lanjut.
- Segmentasi: Memisahkan bagian-bagian gambar berdasarkan karakteristik tertentu.
- Ekstraksi fitur: Mengambil informasi penting dari gambar untuk digunakan dalam analisis.
- Klasifikasi: Mengenali dan mengkategorikan objek dalam gambar.
Proses ini menunjukkan bagaimana teknologi mampu menggantikan keahlian visual manusia dalam berbagai tugas, mulai dari identifikasi objek hingga pengenalan pola. Sesi ini semakin menarik ketika Bu Endang memberikan contoh nyata penerapan computer vision.
- Di bidang kesehatan, computer vision digunakan untuk mendeteksi penyakit dari hasil pemindaian medis, seperti CT scan dan MRI.
- Di sektor keamanan, teknologi ini mampu mengenali wajah atau plat nomor kendaraan untuk keperluan pengawasan.
- Dalam otomotif, computer vision memainkan peran penting dalam sistem kendaraan otonom yang dapat mendeteksi pejalan kaki dan rambu lalu lintas.
- Di robotika, Jepang menjadi contoh negara yang telah mengintegrasikan robot berbasis computer vision untuk mendukung aktivitas manusia di berbagai sektor.
Bu Endang juga berbagi pandangan tentang masa depan teknologi ini, di mana pengguna jalan dapat terdeteksi identitasnya melalui sistem berbasis computer vision, membuka jalan bagi transportasi yang lebih cerdas dan aman. Keberhasilan computer vision sangat bergantung pada kualitas dataset yang digunakan untuk melatih model. Bu Endang menjelaskan bahwa ada empat faktor utama yang harus diperhatikan:
- Ketersediaan data: Dataset harus mencakup berbagai situasi yang mungkin ditemui.
- Keragaman data: Data harus mewakili berbagai kondisi, seperti pencahayaan atau sudut pandang.
- Akurasi data: Data yang digunakan harus benar dan relevan.
- Kebersihan data: Data harus bebas dari noise atau elemen yang tidak relevan.
Peserta juga diperkenalkan dengan metode klasik seperti teknik Haar Cascade dan Histogram of Oriented Gradients (HOG). Kedua teknik ini menjadi landasan bagi pengembangan metode modern yang menggunakan jaringan saraf tiruan (neural networks). Di penghujung sesi, Bu Endang mengajak peserta membayangkan masa depan computer vision. Teknologi ini diperkirakan akan semakin canggih, memungkinkan komputer tidak hanya melihat, tetapi juga memahami konteks gambar dengan lebih mendalam. Perkembangan ini membuka peluang untuk menciptakan solusi baru di berbagai bidang, mulai dari augmented reality hingga analisis video secara real-time.
Suasana seminar terasa hidup dengan banyaknya pertanyaan dari peserta yang ingin tahu lebih jauh tentang aplikasi computer vision dalam kehidupan sehari-hari. Bu Endang dengan senang hati menjawab setiap pertanyaan, menekankan bahwa teknologi ini bukan hanya untuk ilmuwan, tetapi juga bagi siapa saja yang memiliki minat dalam dunia teknologi.
Seminar ini tidak hanya membuka wawasan peserta tentang dunia computer vision, tetapi juga menginspirasi mereka untuk mengeksplorasi peluang di bidang ini. Sebagai salah satu teknologi kunci di era kecerdasan buatan, computer vision terus menunjukkan potensinya dalam mengubah cara manusia hidup dan bekerja.