Ini projek besar, tapi dalam bentuk bazaar! Yuk, intip acara seru mahasiswa-mahasiswa DKV angkatan 23’. Pada tanggal 16-17 Desember 2024, ada banyak stand makanan dan minuman yang berjejer di halaman depan kampus ISTTS. Hal ini berhubungan dengan tugas mata kuliah komunikasi visual aplikatif, yaitu re-branding UMKM. Beberapa kelompok mahasiswa mengundang pedagang-pedagang kuliner UMKM untuk di rebrand secara keseluruhan, mulai dari warna tema, logo, dan lain-lain. Setelah itu, stand yang sudah diperbarui ini dipamerkan di acara bazaar Dream Crafter. Berbagai tema brand hadir, kreativitas mahasiswa-mahasiswi DKV dipamerkan di acara ini. Uniknya, setiap stand kuliner memiliki merch masing-masing yang merupakan karya orisinal mahasiswa. Konsep yang dibuat oleh beberapa kelompok mahasiswa sangat beragam, mulai dari simple, retro, sampai gaya modern yang memikat pengunjung. Desain rebrand ini bertujuan identitas visual yang kuat bagi para brand UMKM agar Merch-merch cantik ini dibuat untuk dinikmati dan dibagikan kepada pengunjung yang datang.
Pada hari pertama, stand bazar ramai dikunjungi. Apalagi, karena kampus kedatangan tamu spesial, yaitu murid-murid SMAK Frateran yang berkunjung untuk keliling kampus. Pada jam makan siang, mereka beramai-ramai menikmati pilihan makanan yang tersedia di bazaar, mulai dari makanan berat, cemilan manis maupun asin, sampai minuman dan makanan penutup yang menyegarkan di tengah teriknya siang. Jenis kuliner pun sangat beragam, mulai dari makanan tradisional dengan sentuhan atau topping kekinian, kuliner daerah, dan masih banyak lagi. atau Bazar lebih ramai lagi karena tersedia voucher potongan harga bagi orang-orang yang datang. Voucher yang mereka dapatkan dapat ditukarkan ke stand yang tertulis di voucher random yang mereka ambil. Hari kedua tak kalah ramai, warga ISTTS, mulai dari staff, dosen, sampai mahasiswa dari berbagai angkatan terus berdatangan untuk membeli kuliner lezat yang tersedia. Karena banyak pedagang yang bersedia berjualan kembali, maka di hari ketiga, tepatnya tanggal 18 Desember, bazar tetap diadakan. Para pedagang kembali menyiapkan banyak bahan karena ISTTS kembali kedatangan tamu dari sekolah lain. Kunjungan murid SMA Santa Agnes membuat para penjual kebanjiran pesanan lagi. Tapi, para penjual yang sudah berpengalaman dengan cepat melayani para pembeli agar pesanan bisa cepat diterima. Setiap pengunjung diajak untuk mengenal lebih dekat dunia seni visual sambil menikmati kuliner UMKM dan suasana yang kebersamaan yang hangat
Tak hanya itu, Dream Crafter juga memiliki rangkaian acara lain yang menarik. Mahasiswa DKV angkatan 24’, termasuk DKV malam, menampilkan hasil karya nirmana 3D mereka yang di diletakkan di dekat pintu masuk auditorium ISTTS. Setiap kelompok juga bergantian mempresentasikan karya dan menjelaskan ide mereka dengan berbagai tema yang tak biasa, membuat orang-orang semakin penasaran untuk datang. Para pengunjung yang datang juga diperbolehkan memberikan voting bagi karya yang menurut mereka bagus dan menarik. Ada lagi karya mahasiswa angkatan 21’ yang spesial. Mereka menampilkan hasil fotografi mereka yang eksklusif, yang merupakan hasil dari tugas mata kuliah pilihan art photography. Setiap gambar yang dipajang memiliki makna dan cerita yang mendalam dibaliknya, membuat hasil karya mereka semakin indah.
Setelah menjelajahi berbagai karya inovatif dan meresapi setiap seni yang dipamerkan, bazar ini membuktikan bahwa kreativitas tanpa batas mampu menciptakan pengalaman yang tak terlupakan. Bukan hanya itu, para pengunjung juga bisa melihat perjalanan desainer dalam berbagai hal seperti rebranding, nirmana, dan juga fotografi, serta belajar banyak hal baru.Mahasiswa belajar banyak mengenai manajemen bisnis, promosi yang baik, hingga pentingnya pengalaman pelanggan dalam berbelanja. Dengan berinteraksi langsung dengan pengunjung, mereka mendapatkan wawasan nyata tentang bagaimana konsep desain bisa mempengaruhi daya tarik sebuah produk. Acara ini membuat pengunjung semakin memahami bahwa kolaborasi seru yang menyatukan seni dengan dagangan UMKM yang menjual kuliner ternyata dapat dilakukan. Kolaborasi ini membawa keuntungan tersendiri dan terobosan baru bagi para penjual yang bersedia bekerjasama dengan para desainer. Siapa sangka, kolaborasi ini membawa kehangatan dan berkah di antara pengunjung dan penjual.